16 Mar 2013

jenis-jenis sanitizer


                                                      Jenis Sanitizer 


Sanitasi adalah langkah pemberian sanitizer dalam kimia atau perlakuan fisik yang dapat mereduksi populasi mikroba pada fasilitas dan peralatan pabrik. Sanitizer yang digunakan dalam industri pangan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : 

 1. Panas

a) Uap air panas (steam) mengalir dengan suhu dan waktu tertentu : 770C selama 15 menit, atau 930C   selama 5 menit 
b) Untuk alat makan dan peralatan kecil (pisau dsb) 770C selama 2 menit, dan 770C selama 5 menit untuk peralatan pengolahan. 
c) 820C selama 20 menit untuk pengolahan pangan 

2) Radiasi UV

 waktu kontak harus lebih dari 2 menit, terutama digunakan untuk sanitasi wadah pengemas dan ruangan yaitu untuk membunuh mikroba termasuk virus. 

3) Senyawa kimia (Disinfektan)

 disinfektan yang digunakan dalam industri pangan adalah :
a) Senyawa khlorin 
 Cara kerja dari senyawa khlorin ini adalah mempengaruhi fungsi membran sel, terutama transpor nutrien ekstraseluler dan karborhidrat dan asam amino. 

Keuntungan dari senyawa khlorin dibandingkan desinfektan lain adalah;
a. kerjanya cepat
b. nonselektif dalam mematikan semujenis sel-sel vegetatif
c. biaya penggunaannya paling rendah
d. pembilasan peralatan setelah penggunaan umumnya tidak diperlukan

Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut:
a. tidak stabil karena agak cepat hilang oleh panas atau oleh kontaminasi dengan bahan organik
b. sangat korosif terhadap stainless steel dan logam lain
c. waktu kontak yang terbatas dengan peralatan


b) Iodium dan kompleks iodium
 Sanitaiser yodium efektif untuk sanitasi tangan karena senyawa ini tidak mengiritasi kulit. Senyawa-senyawa ini direkomendasikan untuk pekerjaan pekerjaan pencelupan tangan dalam
pabrik makanan. Yodofor terutama digunakan dalam industri susu dan industri bir.


c) Senyawa amonium quartenair 
 quaternaries”, “quats”, atau “QACs”, adalah garam-garam ammonium dengan beberapa atau semua atomatom H dalam ion (NH4)+ disubstitusi dengan gugus alkali atau gugus aril. QACs lebih mahal tetapi senyawa ini mempunyai banyak sifat-sifat yang diinginkan. nyawa ini mudah berpenetrasi sehingga sangat berguna untuk permukaan-permukaan yang porous. Senyawa ini efektif pada
suhu dan pH yang tinggi.  Kelemahan dari senyawa ini adalah QACs sangat efektif pada bakteri Gram
positif saja, pada peralatan penanganan dan pengolahan pangan, dan tidak dapat bekerja sama dengan deterjen sintetik tipe anionik.

d) Senyawa Amfoterik
Beberapa surfaktan amfoterik terutama adalah deterjen dengan daya bakterisidal rendah. Beberapa turunan inidazolin merupakan bakterisidal yang relatif lebih kuat dan deterjen lebih lemah, contohnya etil B-olesipropinik ionidizol. Senyawa-senyawa ini aktif sebagai bakterisidal bila berada dalam
keadaan kationik. Pada umumnya, senyawa-senyawa ini lebih mahal dibandingkan dengan desinfektan lain
dan tidak merupakan bakterisidal yang kuat,


e)Senyawa-Senyawa Fenolik
Banyak senyawa-senyawa fenolik mempunyai daya bakterisidal yang kuat dan banyak digunakan sebagai
desinfektan umum. Fenolik tidak digunakan dalam pekerjaan desinfektan pada pabrik makanan karena baunya yang keras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar