Jenis Sanitizer
Sanitasi adalah langkah
pemberian sanitizer dalam kimia atau perlakuan fisik yang dapat mereduksi
populasi mikroba pada fasilitas dan peralatan pabrik. Sanitizer yang digunakan
dalam industri pangan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Panas
a) Uap air panas (steam)
mengalir dengan suhu dan waktu tertentu : 770C selama 15 menit, atau 930C selama 5 menit
b) Untuk alat makan dan
peralatan kecil (pisau dsb) 770C selama 2 menit, dan 770C selama 5 menit untuk peralatan
pengolahan.
c) 820C selama 20
menit untuk pengolahan pangan
2) Radiasi UV
waktu kontak
harus lebih dari 2 menit, terutama digunakan untuk sanitasi wadah pengemas dan
ruangan yaitu untuk membunuh mikroba termasuk virus.
3) Senyawa kimia (Disinfektan)
disinfektan yang digunakan dalam industri pangan adalah :
a) Senyawa khlorin
Cara kerja dari senyawa khlorin ini adalah mempengaruhi fungsi
membran sel, terutama transpor nutrien ekstraseluler dan karborhidrat
dan asam amino.
Keuntungan dari senyawa khlorin dibandingkan desinfektan lain
adalah;
a. kerjanya cepat
b. nonselektif dalam mematikan
semujenis sel-sel vegetatif
c. biaya penggunaannya paling
rendah
d. pembilasan peralatan setelah penggunaan umumnya tidak diperlukan
Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut:
a. tidak stabil karena agak
cepat hilang oleh panas atau oleh
kontaminasi dengan bahan organik
b. sangat korosif terhadap
stainless steel dan logam lain
c. waktu kontak yang terbatas
dengan peralatan
b) Iodium dan kompleks iodium
Sanitaiser yodium efektif untuk sanitasi tangan karena senyawa
ini tidak mengiritasi kulit.
Senyawa-senyawa ini direkomendasikan untuk
pekerjaan pekerjaan pencelupan tangan dalam
pabrik makanan. Yodofor
terutama digunakan dalam industri susu
dan industri bir.
c) Senyawa amonium quartenair
quaternaries”, “quats”, atau “QACs”, adalah garam-garam ammonium dengan beberapa atau semua
atomatom H dalam ion (NH4)+ disubstitusi dengan gugus alkali atau gugus
aril. QACs lebih mahal tetapi senyawa ini mempunyai banyak sifat-sifat
yang diinginkan. nyawa ini mudah berpenetrasi sehingga
sangat berguna untuk
permukaan-permukaan yang porous. Senyawa ini efektif
pada
suhu dan pH yang tinggi. Kelemahan dari senyawa ini
adalah QACs sangat efektif pada
bakteri Gram
positif saja, pada peralatan penanganan dan
pengolahan pangan, dan tidak dapat bekerja
sama dengan deterjen sintetik tipe
anionik.
d) Senyawa Amfoterik
Beberapa surfaktan amfoterik terutama adalah deterjen dengan daya bakterisidal rendah. Beberapa turunan inidazolin merupakan bakterisidal yang relatif lebih kuat dan deterjen lebih lemah, contohnya etil B-olesipropinik ionidizol. Senyawa-senyawa ini aktif sebagai bakterisidal bila berada dalam
keadaan kationik. Pada umumnya, senyawa-senyawa ini lebih mahal dibandingkan dengan desinfektan lain
dan tidak merupakan bakterisidal yang kuat,
e)Senyawa-Senyawa Fenolik
Banyak senyawa-senyawa fenolik mempunyai daya bakterisidal yang kuat dan banyak digunakan sebagai
desinfektan umum. Fenolik tidak digunakan dalam pekerjaan desinfektan pada pabrik makanan karena baunya yang keras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar