28 Feb 2014

Home Industri chocolate candy



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman. Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Permen cokelat adalah konvensi permen yang populer, ketika mengacu pada cokelat semua orang mengatakan adalah coklat paling enak untuk koneksi langsung dibuat. Cokelat paling populer di Amerika karena sangat melampaui semua jenis permen yang dijual. Banyak orang menggambarkan pengalaman besar untuk coklat. Sering disebut sebagai “chocoholics,” atribut mereka sifat adiktif jelas dalam zat yang ditemukan di permen dan makanan penutup dikonsumsi sehari-hari. Cokelat datang dalam bentuk begitu banyak, bentuk paling sering dimanfaatkan oleh pembuat. Cara untuk sukses adalah sederhana: membuat permen cokelat terbaik dengan mencicipi terlebih dahulu sebelum di jual dan menjualnya untuk keuntungan kompetitif. Menciptakan kualitas produk yang optimum dan dengan demikian mencapai kepuasan pelanggan, ini akan menjadi warisan yang banyak perusahaan didirikan.
Sama seperti pembuat permen besar telah menemukan keberhasilan dalam ini, membuat permen cokelat pada skala kecil sangat populer. Membuat dan menjual permen coklat merupakan peluang besar untuk mencari nafkah.

B. Visi dan Misi
Visi :
Perusahaan CandyCandies mempunyai visi untuk menganekaragaman hasil olahan makanan khususnya permen yang mempunyai nilai tambah bagi konsumen

Misi :
1.    Memproduksi varian permen baru dengan memanfaatkan cokelat sebagai bahan tambahan dalam pengolahannya
2.     Membuat produk permen yang berkualitas sehingga diminati konsumen
3.     Menjadi perusahaan terbaik khususnya dalam lingkup perusahaan
pengolahan permen


BAB II
PEMBAHASAN

 A. Penjelasan Perusahaan Permen Cokelat 
Perusahaan kami mengacu pada perusahaan confentionary khususnya pengolahan permen yang berbasis pada pembuatan permen lunak. Untuk saat ini pengolahan hanya terbatas pada pengolahan permen cokelat. Namun untuk rencana selanjutnya akan dikembangkan berbagai varian permen baru dengan rasa serta bahan yang berbeda.

B. Aspek Managemen
Kepemilikan
Bentuk kepemilikan usaha  tergantung pada banyak faktor seperti ukuran dari bisnis, keuangan, luas pertanggung jawaban, dll. Bentuk kepemilikan usaha pembuatan permen cokelat ini adalah usaha milik sendiri, dengan sumber permodalan keuangan berasal dari modal pribadi.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi dibuat sebagai acuan dalam pembagian tanggung jawab pengelolaan bisnis sehingga sistem managemen bisnis dapat berjalan dengan baik dan terkonsep. Organisasi akan membantu dalam terciptanya keadaan yang saling keterkaitan diantara pelaku bisnis. Struktur organisasi dalam home industri ini meliputi : Pemilik usaha, sekretaris, bendahara,


Tenaga Kerja
Tenaga kerja dibutuhkan dalam pengelolaan usaha berkaitan dengan running bisnis. Tenaga kerja meliputi tenaga kerja yang bertanggung jawab terhadap usaha dan tenaga kerja yang secara langsung menangani produk. Berikut uraian mengenai perencanaan tenaga kerja yang dibutuhkan :
Ø Pemilik usaha
  Pemilik usaha adalah  saya sendiri (Ajeng Muriska N)
Ø Sekretaris & Bendahara
  Besar usaha saat ini masih tergolong usaha mikro sehingga bagian sekretaris  dan bendahara dirangkap oleh satu orang dengan tujuan untuk  mempermudah akses serta pengelolaan usaha. Bagian ini bertugas mengelola managemen usaha.
         Ø   Bagian Produksi 
       Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi adalah tenaga kerja produktif di lingkungan sekitar sehingga diharapkan dengan adanya usaha ini dapat membantu penyerapan tenaga kerja yang sebelumnya tidak memiliki aktivitas. Bagian produksi ini membutuhkan tenaga sebanyak 2 orang.
Ø   Tenaga Marketing
Marketing merupakan salah satu  bagian dari usaha yang memiliki peran penting dalam menentukan kemajuan usaha tersebut. Sebab, bidang ini memiliki fungsi untuk menghasilkan pemasukan bagi perusahaan. semakin besar pemasukan yang berhasil dicapai, maka usaha akan makin berkembang. Adanya tenaga marketing sangat membantu pengenalan serta pemasaran produk. Tenaga marketing diambil dari lingkungan sekitar tempat tinggal yang memiliki kemampuan marketing. Tenaga marketing untuk memasok ke pelanggan sebanyak satu orang.
 
C. Fasilitas perusahaan
Perusahaan Chocolate Candy menyediakaan beberapa fasilitas yang bisa      digunakan oleh pekerja, yaitu :
  •   Gedung utama, yang berisi ruang produksi harian
  •   Mushola
  •  Toilet di sebelaah ruang produksi
  •  Alat cuci tangan sebelum masuk ruang produksi
  • Kantin
  • Kelebihan Produk

    D. Analisa SWOT 
  a.   Strength (kekuatan)
Perusahaan kami memiliki keunggulan dari perusahaan-perusahaan permen lain, yaitu:
  -         Tanpa pemanis buatan (menggunakan gula murni)
  -         Harga terjangkau
  -         Rasa seimbang
  -         Kenampakan menarik
 
b. Weakness (Kelemahan)
Adapun kelemahan dari produk kami berhubungan dengan daya tahan dan umur simpan produk, dikarenakan  bahan yang digunakan alami semua tanpa menggunakan bahan pengawet
 c. Opportunity (peluang)
Peluangnya menjanjikan, terutama target pasar yang diincar adalah anak-anak.
 d. Threats (Ancaman)
Banyaknya competitor yang memproduksi produk sejsnis menjadi ancaman terbesar, selain itu sifat daya tahan produk sendiri yang menjadi perhatian serius untuk ditangani.




E. Prospek Pasar
   Pembuatan permen cokelat ini memang bukan usaha yang terbilang baru, banyak pesaing yang lebih dulu sudah memulai usaha ini. Namun dengan memproduksi permen yang lebih berkualitas, mutunya konsisten serta menawarkan pelayanan mutu yang baik maka prospek nya tetap ada. Sasaran utama yang dibidik khususnya anak-anak usia dibawah 15 tahun yang sangat menggemari aneka permen. Apalagi produk ini didesain dengan modifikasi bentuk yang dibuat semenarik mungkin sehingga akan lebih menarik bagi konsumen.

F. Target Pasar
   Pada tahapan awal pemasaran produk  difokuskan pada pasar domestik, lingkungan sekitar dan masih dalam lingkup dalam kota. Namun untuk prospek ke depannya dengan adanya meningkatan mutu dan manajemen yang baik bukan tidak mungkin untuk didistribusikan ke luar kota. Untuk tahapan awal metode pemasaran yang dilakukan adalah direct selling (penjualan langsung) untuk promosi produk serta brand nya, kemudian selanjutnya dilakukan promosi lewat selebaran serta social media (internet) agar jangkauannya lebih luas. Selain penjualan langsung dan promosi permen cokelat ini dititipkan di bakery serta toko makanan kecil agar konsumen lebih mengenal produk serta lebih mudah untuk mengakses tanpa harus dating ke tempat pembuatan.

G. Proyeksi Pengembangan Usaha
     Usaha pembuatan permen cokelat ini termasuk dalam ligkup usaha kecil atau home industry. Namun demikian dalam proses pengolahan maupun sistem managemen usaha sudah menganut prinsip pengolahan dan pengendalian mutu yang baik, serta meitikberatkan pada kepuasan pelanggan. Untuk prospek kedepannya akan dikembangkan berbagai varian rasa baru dari permen lunak. Alternative yang lain adalah memproduksi aneka permen buah. Alasannya karena konsumen mungkin akan bosan jika tidak disediakan varian yang berbeda. Namun rencana tersebut masih dalam tahap pengembangan. Untuk aspek menagemen sendiri usaha ini akan dikembangkan kedalam industry menengah, ada beberapa aspek yang akan diperbaiki yaitu akan dikembangkan sumber daya manusia (human resource) untuk dilakukan pembinaan serta pelantihan guna mendukung kelancaran proses produksi. Proses recruitmen pegawai yang mempertimbangkan pengetahuan, ketrampilan serta sikap. Perluasan area pendistribusian dengan jangkauan ke luar kota atau daerah. Peningkatan sumber modal untuk mendanai proses produksi yang direncanakan.


H. ANALISIS OPERASIONAL
    Lokasi Produksi
    Jalan Terusan Sumbing IV no.13 Legoksari Pandean, Temanggung yaitu di   rumah pemilik usaha.

    Kapasitas Produksi
   Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan kapasitas sumber daya yang dimiliki antara lain : kapasitas mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku, kapasitas modal (Yamit,2003).
Kapasitas produksi per hari pembuatan permen yang dihasilkan berbeda-beda berdasarkan jumlah produksi rata-rata per prosesnya. Kapasitas produksi rata-rata yang dihasilkan secara garis besar adalah 5 kg/hari dengan bahan dasar 3 kg gula. Dalam seminggu dilakukan 6 hari kerja dengan waktu operasional efektif 5 jam.

   Proses Produksi 

1. Gula Rafinasi                                                                              3Kg
2. Susu Kental Manis                                                                       ½ Kg 
3. Mentega                                                                                     ½ Kg
4. Coklat bubuk                                                                              ½ Kg
5. Air Masak/Matang                                                                      ½ Liter

   Cara Membuat:

A. Tepung Coklat/ Coklat bubuk dan Air Masak dimasukkan kedalam   
     baskom/benda yang anda sediakan lalu aduk hingga rata (campuran a)

B. Panaskan mentega sampai mencair lalu masukkan susu kental manisnya     
  sambil di aduk-aduk. Kemudian masukkan gula pasir tepungnya dan aduklah hingga rata (campuran b).

C. Selanjutnya campuran a dimasukkan campuran b, lalu diaduk hingga rata,  
    kemudian dipanaskan lagi hingga jadi bubur permen.

D. Siapkan cetakan permen yang sudah di olesi mentega, lalu bubur permen
    diatas dituangkan kedalam cetakan.

E. Tunggu selama 1 hari maka bubur permen tadi sudah jadi permen, tinggal   
    dikemas yang baik.


  I. ANALISIS KEUANGAN
      Bahan baku yang digunakan
No
Bahan
Jumlah
Harga
1
Gula pasir
3 kg
Rp. 36.000,-
2
Susu Kental Manis
500 gr
Rp. 12.000,-
3
Mentega
500 gr
Rp. 10.000,-
4
Coklat bubuk
500 gr
Rp. 10.000,-
5
Air masak
500 ml
Rp. 0,-
6
BBM

Rp. 3.000,-
Total
Rp. 71.000,-
Tenaga Kerja
  
     Peralatan
Biaya penghapusan alat perhari
Mixer                                                                  =                 Rp. 12,-
Mesin Autoclave/Boiler                                      =                 Rp. 17,5
Mesin pemotong permen                                   =                 Rp. 20,-
Mesin Kemasan                                                   =                 Rp. 145,-
Total                                                          =                 Rp. 64,5     
Kebutuhan modal untuk produksi total Rp. 71.000,-

  Hasil penjualan
     @bungkus permen Rp. 250,-
      Dihasilkan 500 permen
  Rp. 250,- X 500       = Rp. 125.000,-

  Keuntungan yang didapatkan
  Rp. 125.000,- - Rp. Rp.71.000,-
  Rp. 54.000,-
  
   R/C Ratio
Diperoleh dengan membagi hasil penjualan dengan modal yang dibutuhkan
 Rp. 125.000,- / Rp. 71.000,-
 =1,76
(artinya usaha ini layak untuk diaplikasikan)



BAB III
PENUTUP

Demikian proposal pengembangan usaha pembuatan chocolate candy aneka rasa ini penulis susun. Dari hasil analisis penulis mengenai peluang pemasaran, operasional, dan keuangan, penulis optimis bahwa usaha ini layak dan berpotensi tinggi untuk dikembangkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar